Quantcast
Channel: Berita – Biskom
Viewing all 2182 articles
Browse latest View live

Diduga Event Indocomtech Hanya Dijadikan Ajang Memperkaya Segelintir Orang Yayasan APKOMINDO

$
0
0

Jakarta, Sejak tahun 1992, APKOMINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia) sudah lahir sebagai asosiasi, tahun 1992 – 1999 APKOMINDO diketuai oleh Sony Franslay.

Dan seiring waktu asosiasi APKOMINDO pun terus melejit sebagai asosiasi terkenal seantero dunia, aset APKOMINDO sudah bernilai Miliyard-an rupiah, hal ini diduga menjadi pemicu kisruhnya kepengurusan APKOMINDO.

Sedangkan aset – aset tersebut diperoleh dari event pameran Indocomtech.

Para pendiri APKOMINDO, Sonny Franslay, Agus Setiawan Lie dan Irwan Japari termasuk G. Hidayat Tjokrodjojo yang bukan pendiri sudah mulai kasak kusuk, serta rapat untuk melakukan pembekuan Ketum Suhanda Wijaya dan Sekjen Setyo Handoyo pada 11 Agustus 2011 dengan alasan yang tidak jelas (rekaman rapat pembekuanpun sempat diperdengarkan kepada awak media), diduga untuk menjegal Hoky sebagai Calon Ketum, karena pada AD dan ART tercatum “one man one vote”.

Didalam rekaman rapat tersebut G Hidayat Tjokrodjojo-pun membacakan surat pembekuan yang telah dipersiapkan sebelumnya, karena keinginan para pendiri adalah, Ketum APKOMINDO harus diatur oleh para pendiri, tidak berdasarkan pemilihan “one man one vote”, bahkan keinginan pendiri adalah kekuasan tertinggi bukan di MUNAS APKOMINDO, melainkan pada Dewan Pendirinya, sehingga pemilihan Ketum 2011 deadlock, sejak itulah petaka di APKOMINDO bergulir.

Kubu Sony Franslay, Agus Setiawan, Irwan Japari dan G Hidayat Tjokrodjojo selalu saja menjegal tersusunnya kepengurusan APKOMINDO, hal ini menunjukan betapa besar hasrat para pendiri dan kelompoknya untuk berkuasa atau menguasai siapapun yang menjadi Ketum APKOMINDO.

Sinyalemen ini diperkuat saat Agustinus Sutandar terpilih sebagai Ketum APKOMINDO 2012-2015, Agustinus Sutandar dan jajaran pengurusnya digugat di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jak-tim) oleh Agus Setiawan Lie dan Rudi Rusdiah dengan perihal gugatan kepengurusan APKOMINDO dinilai tidak sah, namun PN Jak-tim menolak gugatan Agus Setiawan Lie dan Rudi Rusdiah dengan Perkara Nomor: 479/PDT.G/2013/PN.JKT.TIM

Tak hanya kepengurusan Agustinus Sutandar, Soegiharto Santoso pun yang terpilih sebagai Ketum APKOMINDO ditahun 2015 secara demokratis di Laporkan ke Polres JakPus dengan LP Nomor: 503/K/IV/2015/RESTRO JAKPUS, lalu ada Laporan ke Bareskrim Polri LP Nomor: LP/670/VI/2015/ Bareskrim Polri namun kedua laporan tersebut telah tidak berlanjut lagi.

Selain dari itu digugat SK Kemenkumhamnya di PTUN dengan Perkara Nomor: 195/G/2015/PTUN.JKT dan di PT TUN dengan Perkara Nomor: 139/B/2016/PTTUN.JKT, namun seperti kata pepatah; kebenaran akan selalu menang, gugatan mereka di PTUN maupun di PT TUN pun ditolak.

Habis gelap terbitlah terang, begitulah pribahasa yang tepat untuk sang Ketua Umum APKOMINDO, Hoky. Akhirnya surat permohonan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia ( APKOMINDO) Ir. Soegiharto Santoso no: 01/DPP-APKOMINDO/VI/2016, tertanggal 07 Juni 2016 terkait surat Permohonan diterbitkannya SK perubahan data APKOMINDO, Tepatnya 15 Juli 2016 mendapat jawaban dari dari Kemenkumham dengan nomor: AHU2. AH. 01.04-200 tertanggal 15 Juli 2016, bahwa benar Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia disingkat APKOMINDO telah mendapat pengesahan sebagai Badan Hukum Perkumpulan Nomor AHU 156-AH.01.07. Tahun 2012, tertanggal 15 Agustus 2012.

Sedangkan G. Hidayat Tjokrodjojo saat menjabat Ketua Umum selama dua periode masing-masing 3 tahun, (1999-2002) & (2002-2005) tidak memiliki SK Kemenkumham sama sekali, namun selalu mengadakan event-event Indocomtech atas nama APKOMINDO yang asosiasi, termasuk menerima pembagian uang keuntungannya dari penyelenggaraan Indocomtech-nya sehingga bisa memperoleh aset-aset.

Berbeda dengan Hidayat, Ketum Apkomindo Soegiharto Santoso resmi mempunyai SK Kemenkumham, karena secara resmi melanjutkan Ketum Agustinus Sutandar dan dipilih melalui MUNAS APKOMINDO sesuai dengan AD dan ART nya, namun setelah resmi Soegiharto Santoso ( Hoky) sebagai Ketua Umum APKOMINDO, badai fitnah dari para pendiri sekaligus seniornya tak kunjung padam.

Terbukti meskipun sebelumnya telah dilaporkan ke Polres JakPus dan ke Bareskrim Polri, lalu telah digugat di PTUN dan di PTTUN yang semuanya telah gagal total, namun demikian Soegiharto Santoso dilaporkan lagi ke Bareskrim Polri, dengan tuduhan menggunakan nama dan logo APKOMINDO milik Sonny Franslay selaku pencipta dan pemegang hak cipta logo judul APKOMINDO nomor: 050083 yang dipergunakan untuk kepentingan organisasi APKOMINDO.

Hoky diancam dengan pasal 113 ayat 3,4 UU no: 28 tahun 2014 tentang hak cipta dengan perkara Nomer: LP 392/IV/2016/ Bareskrim 14 April 2016.

Menurut Hoky (sapaan akrab Soegiharto Santoso) tuduhan ini sangat tidak adil dan mengada – ada, mungkin karena mereka sudah tidak mampu lagi merebut asosiasinya, sehingga mereka mencari-cari celah melalui hak cipta tersebut, mana ada orang yang memperebutkan nama dan logo asosiasinya?” katanya.

“Sejak tahun 1992, Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia yang diketuai Sonny Franslay dua periode, Hidayat Tjokrodjojo dua periode, Hengky Tjokroadhiguno, Suhanda Wijaya, Agustinus Sutandar sudah menggunakan nama dan logo APKOMINDO seperti yang saat ini dituduhkan dipalsukan oleh saya, ini sangat aneh, jika benar logo ini milik Sonny, mengapa baru diakui sekarang, mengapa tidak sejak tahun 1992 dia akui dan menggugat, lagi pula saya kan menggunakan bukan untuk kepentingan saya secara pribadi dan perlu dicatat oleh publik bahwa Ketua Umum Asosiasi APKOMINDO yang berskala nasional sejak Ketum nya Sonny Franslay, Hidayat Tjokrodjojo, Hengky Tjokroadhiguno sampai Suhanda Wijaya selama lebih dari 20 tahun tidak memiliki SK Kemenkumham, ini bisa saja dikategorikan sebagai pembohongan publik” ujar Hoky.

“Saya terpaksa sedang menyiapkan membuat laporan polisi terkait dugaan tindakan pidana yang mereka lakukan, karena selalu mengganggu kepengurusan APKOMINDO, padahal kesalahan mereka lebih berat dan diduga peralihan aset-aset yang awalnya milik Asosiasi APKOMINDO, dipindah tangankan ke Yayasan APKOMINDO, dimana mereka lakukan tanpa melalui rapat anggota, hal paling nyata diantaranya adalah event Indocomtech yang awalnya dikelola oleh Asosiasi APKOMINDO, dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2007 dan mulai tahun 2008 dipindah pengelolannya ke Yayasan Apkomindo, kebetulan saya masih memiliki bukti-bukti katalog pameran Indocomtech sejak tahun 2000, bahkan di duga aset gedung di Harco Mangga dua blok I no: 28 yang saat ini dikuasai oleh Yayasan APKOMINDO juga awalnya diperoleh dari hasil event Indocomtech dari tahun-tahun sebelumnya, lanjut Hoky.

Sementara itu G Hidayat Tjokrodjojo saat ditemui usai acara Konferensi Media BRI Indocomtech di Jl. Wijaya 13 Jakarta Selatan mengatakan,” tidak ada peralihan, yang ada hanyalah pertumbuhan untuk lebih maju, jika terus menggunakan Asosiasi, APKOMINDO tidak akan punya aset, Asosiasi tidak berhak memiliki aset,” tuturnya kepada awak media Kamis (06/10/16).

“Kita jangan terus melihat ke belakang, nanti tidak ada kemajuan,” pungkasnya sambil bergegas meninggalkan wartawan.

Saat pernyataan Hidayat dikonfrontir ke Hoky, dengan bijak Hoky menjawab; “Event Indocomtech memang diduga menghasilkan income Miliyard – an rupiah, dahulu saat Event Indocomtech masih diselenggarakan oleh Asosiasi APKOMINDO, seluruh anggota dapat menikmati hasilnya, bahkan diajang tersebut teman-teman dari berbagi DPD APKOMINDO menghadiri acara pembukaannya, nah sejak dialihkan menjadi milik Yayasan APKOMINDO, anggota Asosiasi APKOMINDO hanya bisa gigit jari, dan teman-teman DPD APKOMINDO tidak ada seorangpun yang menghadiri acara pembukaannya, karena anggota beranggapan Event Indocomtech hanya dijadikan ajang memperkaya segelintir orang Yayasan APKOMINDO dan menelantarkan seluruh anggota Asosiasi APKOMINDO bahkan di tahun 2011 telah ada artikel ‘Bola Panas Apkomindo Meledak Di Indocomtech 2011’ yang ditayangkan oleh salah satu media besar di Indonesia,” terang Hoky.

” Mereka ini bagaikan locomotif yang meninggalkan gerbongnya, gerbong Asosiasi APKOMINDO yang bersama – sama dibangun sejak tahun 1992 ditinggalkan begitu saja, bahkan ingin dihancurkan oleh mereka sendiri dengan cara mendirikan Yayasan APKOMINDO dan melaporkan ke polisi para pengurus APKOMINDO yang asosiasi serta menggugat diberbagai Pengadilan, bahkan Asosiasi yang telah berusia hampir 25 tahun dikondisikan sampai tidak mempunyai aset, tidak mempunyai Kas dan tidak mempunyai event serta tidak mempunyai website, website baru dibangun sejak Munas APKOMINDO 2015.” tukasnya.

Sebagai penutup Hoky menambahkan, “Ditengah kemelut APKOMINDO, saya ingin memberikan apresiasi terhadap Rudi Rusdiah, sebab selain sejak tanggal 05 Desember 2015 telah mengundurkan diri selaku Ketum DPP APKOMINDO versi pendiri (Sonny Franslay) sekaligus versi Hidayat Tjokrodjojo, Sekarang Rudi Rusdiah memilih jalur damai dengan mengundurkan diri dari Yayasan APKOMINDO maupun Asosiasi APKOMINDO versi pendiri, bahkan berkenan membantu mendamaikan kedua belah pihak demi industri komputer yang mulai sunset, karena Rudi Rusdiah maupun teman-teman yang lainnya mengetahui bahwa sejak awal serta diberbagia kesempatan saya selalu membuka diri untuk menempuh jalan damai, namun apa daya ternyata pihak Sonny Franslay dan kawan-kawannya lebih memilih jalur hukum terus menerus, bahkan ada statement ‘ada orang yang telah menyiapkan dana agar Hoky masuk penjara’, hingga saat ini mereka telah berhasil menjadikan saya serta Dicky Purnawibawa selaku Ketua DPD APKOMINDO DIY menjadi TERSANGKA dalam perkara tindak pidana hak cipta secara tanpa hak menggunakan nama dan logo APKOMINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indoenesia) di BARESKRIM POLRI, untuk itulah kami terpaksa harus melakukan perlawanan secara maksimal.” Pungkas Hoky. (Team)

Sumber artikel : Dimensinews
Diduga Event Indocomtech Hanya Dijadikan Ajang Memperkaya Segelintir Orang Yayasan APKOMINDO
http://bit.ly/2e88uop

Video terkait:
KETUM APKOMINDO: ADA ORANG YANG MENYIAPKAN DANA SUPAYA SAYA MASUK PENJARA
https://www.youtube.com/watch?v=ZLZ-B9_2fBM&feature=youtu.be

KETUM APKOMINDO IR SOEGIHARTO SANTOSO DI TERSANGKAKAN DENGAN DASAR HUKUM KURANG JELAS
1. https://www.youtube.com/watch?v=ihVsRnmSg68

2. https://www.youtube.com/watch?v=oD0dsKbYJng

3. https://www.youtube.com/watch?v=-dmdeFUGvL8

4. https://www.youtube.com/watch?v=OlJgHyqpvjo

5. https://www.youtube.com/watch?v=hxjZE_bSc7w

6. https://www.youtube.com/watch?v=eEaj475-34c

Artikel terkait:

ADA SINYALEMEN BOLA PANAS INDOCOMTECH 2016 AKAN MELEDAK
http://bit.ly/2dHsxZF

KILAS BALIK SINGKAT TENTANG SEJARAH INDOCOMTECH
http://bit.ly/1OWOdOi

Bola Panas Apkomindo Meledak Di Indocomtech 2011
http://bit.ly/1QcZAm6

Kurang Jelas, Dasar Hukum Penetapan Tersangka terhadap Ketum Apkomindo, Ir. Soegiharto Santoso
http://bit.ly/2dkotyT

Kisruh Apkomindo berujung hingga ke Mabes Polri
http://bit.ly/2d2ovsl

Ketum APKOMINDO Akan Melaporkan Balik Tudingan Atas Pelanggaran Hak Cipta
http://bit.ly/2cnLlJO

Ketum APKOMINDO Lapor Balik Soal Tuduhan Pelanggaran Hak Cipta Oleh Seniornya
http://bit.ly/2cNyZgb

Ketum Apkomindo Soegiharto Santoso (Hoky) Ditersangkakan karena Pakai Logo Apkomindo
http://bit.ly/2cvfyZC

Ketua Umum APKOMINDO Dilaporkan Atas Logo Organisasi
http://ijn.co.id/?p=14243

Mabes Polri Gandeng Media Online
http://bit.ly/2clRTJi

Polri Sosialisasikan 11 Program Utama “Promoter”
http://bit.ly/2cd9JjG


Kekuatan Digital Branding Terhadap Dunia Kerja Indonesia

$
0
0

linkedinMILLENIAL diprediksi akan menguasai angkatan kerja di dunia pada tahun 2020 mendatang. Fenomena ini bahkan sangat terlihat pada beberapa negara berkembang, khususnya yang terletak di Asia Tenggara seperti Indonesia salah satunya. Negara-negara ini memiliki ciri khas yang sama: mayoritas populasi didominasi oleh para kaum muda, kaum muda ini sebagian besar merupakan digital native, dan mereka diprediksi akan menguasai angkatan kerja dalam beberapa tahun mendatang.

Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, bagaimana dampak dari para millennial ini pada keseluruhan lanskap dunia kerja, khususnya di Indonesia?

Pertanyaan tersebut sempat dibahas di dalam sebuah diskusi panel bertajuk “The Future Workforce in Indonesia” yang diprakarsai oleh LinkedIn beberapa waktu lalu di Jakarta. Hadir sebagai pembicara adalah adalah Pambudi Sunarsihanto, Ketua Umum PMSM Indonesia (salah satu asosiasi HR terbesar di Indonesia) dan Mohamad Ario Adimas, Division Head of Integrated Marketing Communication, Indosat Ooredoo – yang merupakan seorang millennial.

Diskusi panel ini mengungkap bahwa melimpahnya bakat yang terus bermunculan di Indonesia serta adopsi media online telah mengubah permainan. Kini, perekrut tak lagi dapat hanya berpangku tangan menunggu kandidat terbaik untuk datang. Perekrut dituntut untuk menggunakan sistem jemput bola dan secara langsung menghampiri para talenta terbaik melalui kanal networking online. Karenanya, membangun pencitraan secara digital / digital branding yang kuat kini menjadi penting peranannya untuk para profesional dalam meraih karier idaman.

Sebagai salah satu millennial, Ario Adimas menyuarakan hal serupa. Menurutnya, para millennial, khususnya di Indonesia, kini tak lagi menggunakan platform media sosial hanya untuk berinteraksi dengan teman saja. Namun, mereka juga memanfaatkannya untuk riset, mempelajari, dan membangun profil serta digital branding mereka.

Studi LinkedIn Talent Trends juga menemukan fakta menarik bahwa millennial lebih aktif dan berhasrat untuk menemukan kesempatan kerja baru jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya (generasi X dan baby boomers). Lebih lanjut, para millennial juga lebih besar kemungkinannya untuk melakukan wawancara kerja di beberapa tempat sekaligus. Studi ini juga menemukan bahwa 88% para millennial lebih tertarik dengan perusahaan kecil. Menariknya, satu per tiga dari mereka memanfaatkan platform media sosial untuk menemukan tambatan karier idamannya.

Di sisi lain, upaya branding secara digital yang dilakukan oleh perusahaan perekrut tidaklah beresonansi dengan para millennial. Kecil kemungkinannya bagi para millennial untuk mengetahui tentang seluk-beluk sebuah perusahaan sebelum mencoba peruntungan karier di sana. Mereka bahkan mengatakan bahwa penghambat terbesar dalam berpindah perusahaan adalah tidak memiliki informasi yang cukup tentang perusahaan yang ingin dituju,

Dari paparan tersebut, bisa disimpulkan bahwa branding secara digital memiliki dampak yang sangat besar untuk para millennial sebagai kandidat, khususnya di dunia digital seperti saat ini. Terlebih bagi perusahaan. Para millennial yang sangat terhubung dengan jaringan mereka kini memanfaatkan platform online untuk lebih menonjol dan terhubung dengan kesempatan karier yang lebih luas lagi, baik untuk bisnis dan / atau pekerjaan. Sementara pencitraan perekrut kini menjadi faktor pembeda bagi millennial, khususnya dengan usaha mereka untuk mengembangkan bisnis baik sebagai entrepreneur pemula atau lanjutan, sebagai seorang profesional muda.

Untuk membangun personal digital branding melalui LinkedIn, ada beberapa langkah dasar yang sebaiknya dilakukan. Pada intinya, mulailah berbagi cerita Anda, kemudian kembangkan keahlian yang dimiliki serta koneksi Anda. Berikut adalah 5 tips sederhana dalam membangun personal digital branding Anda melalui LinkedIn:

  • Optimalkanlah profil LinkedIn Anda.
  • Utarakanlah ide, gagasan, cerita ataupun pendapat Anda melalui LinkedIn.
  • Buat akun LinkedIn SlideShare, dan mulailah menggali berbagai informasi yang terdapat di dalamnya.
  • Jalin koneksi yang bermakna.
  • Buat home feed LinkedIn Anda menjadi lebih personal dan menarik dengan mengikuti orang-orang dapat membawa berpengaruh pada Anda.  FRANK KOO (Head of Southeast Asia, Talent Solutions, LinkedIn)

 

ADA SINYALEMEN BOLA PANAS INDOCOMTECH 2016 AKAN MELEDAK

$
0
0

Jakarta, Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia atau disingkat APKOMINDO, dilahirkan dan didirikan pada tanggal 21 Februari 1992 oleh Sonny Franslay, Efendi Ruslim, John Franco, Wiriadi Tirtariyadi, Irwan Japari, Daniel Tjahjadi dan Agus Setiawan Lie, berkat kegigihan dan kompetensi para pengurus dari tahun ke tahun, Asosiasi ini tumbuh besar hingga saat ini memiliki 25 DPD diseluruh Indonesia, APKOMINDO pun dipercaya sebagai Asosiasi penyelenggara event-event besar khususnya elektronik perangkat komputer, terang saja hal ini mendatangkan income yang signifikan bagi Asosiasi.

Sayang, Asosiasi yang besar dan berskala nasional ini tidak didaftarkan di Kemenkumham, Asosiasi APKOMINDO hanya terdaftar di notaris tahun 1992 kemudian setelah lebih dari 20 tahun, tepatnya 15 Agustus 2012, barulah di daftarkan ke Kemenkumham oleh Agustinus Sutandar selaku Ketum APKOMINDO periode ke tujuh.

Tujuan rencana tidak mendaftarkan ke Kemenkumham selama 20 tahun tersebut disinyalir ada niat tidak baik dari sebagian pendiri dan para pengurus untuk mengalihkan event besar Indocomtech yang mendatangkan uang Miliyard-an rupiah.

Sebut saja Sonny Franslay, pada tanggal 28 Juli 2008 dengan beraninya Ia mendaftarkan nama dan logo Asosiasi APKOMINDO yang sudah digunakan Asosiasi sejak 1992 tersebut, ke ‘Indonesian Trademark’ kemudian diakui sebagai nama dan logo APKOMINDO milik pribadi Sonny Franslay.

Menurut Soegiharto Santoso (Hoky) (Ketum Asosiasi APKOMINDO saat ini),”Prahara di tubuh Asosiasi APKOMINDO yang dihembuskan Sonny Franslay, Irwan Japari, Agus Setiawan Lie dan G. Hidayat Tjokrodhojo ini sudah direncanakan pada tanggal 25 Januari 2006 dengan cara mendirikan Yayasan APKOMINDO Indonesia, dimana alasan utamanya adalah mengamankan aset-aset Asosiasi APKOMINDO, artinya jelas secara diam-diam dan tanpa persetujuan serta tanpa rapat anggota ada aset-aset yang awalnya milik Asosiasi APKOMINDO dipindah tangankan ke Yayasan APKOMINDO Indonesia, jika bukan bertujuan demikan, maka untuk apa didirikan Yayasan APKOMINDO Indonesia?” Ungkapnya kepada awak media.

“Selain dari itu tentu saja ingin merampas event Indocomtech, yang memang menghasilkan dana besar sekali yang dari tahun ke tahun tidak pernah sekalipun di informasikan secara terbuka kepada para anggota Asosiasi APKOMINDO berapa nilai yang di peroleh dari pihak EO setiap kali penyelenggaraan pameran Indocomtech yang sangat mahal dan membebani para pesertanya.” Lanjut Hoky.

“Ini bisa menjadi indikasi tujuan mendirikan Yayasan APKOMINDO Indonesia itu sudah tidak baik dan jelas menelantarkan seluruh anggota Asosiasi APKOMINDO, apalagi di tahun 2011 telah ada artikel ‘Bola Panas Apkomindo Meledak Di Indocomtech 2011’ yang ditayangkan oleh salah satu media besar di Indonesia,” terang Hoky.

Lebih lanjut disampaikan, “Jika ingin memperkirakan berapa penghasilan keuntungan yang diperoleh Yayasan APKOMINDO Indonesia untuk event Indocomtech, maka silahkan search digoogle, karena artikel Indocomtech tahun 2012, ada tertulis ‘Jualan Gadget di Indocomtech Tembus Rp 632,5 Miliar’, kemudian di tahun 2014, ada tertulis ‘Indocomtech 2014 sukses besar, bukukan transaksi hingga Rp 640 M’ dan di tahun 2015, ada tertulis ‘Indocomtech 2015 Bukukan Transaksi Rp600 Miliar’ bahkan untuk tahun 2016 ada tertulis ‘BRI Indocomtech Pede Bisa Raup Rp 650 Miliar’, Selain dari itu ada informasi bahwa pihak Yayasan APKOMINDO Indonesia masih memperoleh pembagian hasil keuntungan dari penjualan tiket masuk ke pameran Indocomtech dari pihak EO nya, intinya memang tidak ada keterbukaan, baik semasa Indocomtech dikelola oleh Asosiasi APKOMINDO, apalagi setelah dikelola oleh Yayasan APKOMINDO Indonesia, mungkin kali ini BOLA PANAS INDOCOMTECH 2016 AKAN MELEDAK.” ujar Hoky.

“Sebenarnya saya juga awalnya tidak ingin mengungkap hal-hal seperti tersebut diatas, namun ternyata pihak Yayasan APKOMINDO Indonesia ini ternyata bukan hanya ingin menguasai aset, event dan kas Asosiasi APKOMINDO, melainkan ingin memenjarakan saya, bahkan ditahun 2015 ada statement yang sangat jelas bahwa ‘Ada orang yang sudah siap menyediakan dana supaya Hoky masuk penjara!’ , cara-cara yang mereka lakukanpun sangat jelas, seolah-olah hukum itu bisa dibeli oleh mereka, sehingga mereka sesumbar menyampaikannya di rapat Apkomindo maupun di whatsapp group Apkomindo DKI, namum mereka lupa hal tersebut dapat menjadi bukti, apalagi ternyata ada beberapa teman yang telah menyatakan bersedia menjadi saksi saat nanti saya melaporkan hal tersebut kepada aparat penegak hukum,”Katanya.

“Nah lebih parahnya lagi di tahun 2016 masih berlanjut, yaitu Sonny Franslay yang telah secara diam-diam mendaftarkan nama dan logo APKOMINDO atas nama dirinya, lalu seperti langkah-langkah hukum sebelumnya, melalui kaki tangannya yaitu Agus Setiawan Lie melaporkan saya ke Bareskrim Polri dengan tuduhan sangat keji ‘yaitu melanggar hak cipta, menggunakan nama dan logo atau tulisan APKOMINDO milik Sonny Franslay, sebuah tuduhan yang tidak masuk akal dan mengada-ada, bagaimana bisa, seseorang dilaporkan melanggar hak cipta dikarenakan menggunakan logo milik publik (organisasi),” terangnya kepada awak media yang tergabung di Persatuan Wartawan Republik Indonesia di Kantor PWRI Jakut Jalan Yos Sudarso no: 57 (Pool) Jakarta Utara.

LOGO APKOMINDO MILIK ASOSIASI

“Saya seorang Ketua Umum Asosiasi APKOMINDO dan Dicky Purnawibawa selaku Ketua DPD APKOMINDO DIY dilaporkan melanggar hak cipta logo APKOMINDO yang notabene logo tersebut sudah digunakan sejak tahun 1992 bersama – sama dengan Sonny Franslay dan seluruh Anggota serta semua Ketua Umum terpilih lainnya sejak tahun 1992, jika logo atau tulisan APKOMINDO ini milik pribadi Sonny Franslay, mengapa tidak pernah disampaikan kepada seluruh anggota dalam setiap rapat maupun musyawarah nasional APKOMINDO, bahkan didalam AD – ART pun tidak disebutkan bahwa logo atau tulisan APKOMINDO ini milik Sonny Franslay,” tandas Hoky dengan tetap tersenyum lebar.

Akhirnya, Hoky pun mulai mengadakan perlawanan dengan cara melaporkan kembali, atas laporan Polisi Nomor: 503/K/IV/2015/RESTRO JAKPUS tertanggal 13 April 2015 yang telah di SP3, karena memang Hoky tidak terbukti melakukan pelanggaran, “saya juga ingin membantu memperbaiki citra POLRI, sesuai visi Pak KAPOLRI tentang PROMOTER (Profesional, Modern, Terpercaya), selain dari itu kasus-kasus APKOMINDO ini akan saya sampaikan kepada Pak KAPOLRI, agar jangan ada kesan POLRI bisa dibeli oleh mereka yang merasa kaya raya dan mempunyai dana untuk memperkarakan orang lain dengan laporan-laporan yang mengada-ada, kasihan citra POLRI nya,” papar Hoky.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polres Jakarta Pusat, karena laporan saya Nomor: LP 1291/K/IX/2016 Res JP telah direspons cepat oleh Penyidik Polres Jakarta Pusat dengan memanggil saksi-saksi pelapor terlebih dahulu, untuk selanjutnya saya yakini akan berlanjut sesuai dengan proses hukum yang berlaku serta saya sangat yakin jajaran Polres Jakarta Pusat dapat bekerja sesuai visi Pak KAPOLRI yaitu PROMOTER,”

“Semoga teman-teman anggota dan pengurus APKOMINDO semakin yakin, bahwa saya tetap menjalankan amanah hasil RAPIMNAS APKOMINDO 2016 tanggal 21 Juni 2016 yang lalu, dimana memang saya telah diamanahkan untuk melakukan perlawanan dan menempuh jalur hukum, meskipun waktunya baru saat ini saya melakukannya, setidaknya ini bisa menjadi bukti perlawanan kita bersama, saya juga sudah mempunyai fakta – fakta hukum, bukti – bukti kegiatan Indocomtech baik yang diselenggarakan oleh Asosiasi APKOMINDO, maupun yang diselenggarakan oleh Yayasan APKOMINDO Indonesia, tentunya bagi teman-teman yang dapat melengkapi lagi fakta – fakta hukum dan bukti – bukti yang berkaitan dengan kegiatan Indocomtech dimohonkan menghubungi kami” tuturnya.

“Selain dari itu saya sedang berkonsultasi dengan salah satu lembaga bantuan hukum (LBH), dimana disarankan oleh mereka, apabila penyidik Bareskrim Polri tidak menjalankan VISI Pak KAPOLRI yaitu tentang PROMOTER, maka saya diminta melaporkan penyidik Bareskrim Polri ke Propam Mabes Polri karena tidak profesional menetapkan saya dan Dicky Purnawibawa sebagai tersangka pelanggar hak cipta atau menggunakan logo atau tulisan APKOMINDO, padahal logo tersebut milik organisasi atau asosiasi, saya juga harus membuktikan bahwa: logo atau tulisan APKOMINDO bukan milik Sonny Franslay, logo atau tulisan APKOMINDO adalah milik publik, milik Asosiasi APKOMINDO, kalau gagal artinya bukan hanya saya dan Dicky Purnawibawa yang akan menjadi TERSANGKA, melainkan seluruh pengurus dan anggota APKOMINDO yang bisa dijerat hukum pidana tersebut.” pungkas Hoky.

Secara terpisah G. Hidayat Tjokrodjojo selaku Ketua Yayasan Apkomindo Indonesia sekaligus pemilik Yayasan Apkomindo Indonesia memberi keterangan,”Menurut saya, sebenarnya tidak ada masalah di dalam penyelenggaraan event Indocomtech oleh Yayasan Apkomindo Indonesia, Karena secara hukum APKOMINDO tidak bisa memiliki aset, tetapi Yayasanlah yang bisa memiliki aset. Apkomindo sendiri pengurus DPP-nya kan sudah dibekukan sejak 2011. Otomatis penyelenggaraan event Indocomtech pun kemudian dikelola Yayasan dong,” Terangnya di sela sela acara  Konferensi Pers BRIINDOCOMTECH di Gedung Pattio Kebayoran Baru (06/10/2016).

“Kita jangan hanya selalu melihat ke belakang, nanti tidak akan maju maju,” Tambah Ketua Yayasan Apkomindo ini. Namun nampaknya ia enggan untuk memberikan komentar lebih jauh terkait konflik internal di tubuh organisasi APKOMINDO ini dan terkesan cuci tangan.(Team PWRI)

Sumber artikel : Dimensinews

Video terkait:
KETUM APKOMINDO: ADA ORANG YANG MENYIAPKAN DANA SUPAYA SAYA MASUK PENJARA
https://www.youtube.com/watch?v=ZLZ-B9_2fBM&feature=youtu.be

KETUM APKOMINDO IR SOEGIHARTO SANTOSO DI TERSANGKAKAN DENGAN DASAR HUKUM KURANG JELAS
1. https://www.youtube.com/watch?v=ihVsRnmSg68

2. https://www.youtube.com/watch?v=oD0dsKbYJng

3. https://www.youtube.com/watch?v=-dmdeFUGvL8

4. https://www.youtube.com/watch?v=OlJgHyqpvjo

5. https://www.youtube.com/watch?v=hxjZE_bSc7w

6. https://www.youtube.com/watch?v=eEaj475-34c

Artikel terkait:

Diduga Event Indocomtech Hanya Dijadikan Ajang Memperkaya Segelintir Orang Yayasan APKOMINDO
http://bit.ly/2dz4rmv  

KILAS BALIK SINGKAT TENTANG SEJARAH INDOCOMTECH
http://bit.ly/1OWOdOi

Bola Panas Apkomindo Meledak Di Indocomtech 2011
http://bit.ly/1QcZAm6

Kurang Jelas, Dasar Hukum Penetapan Tersangka terhadap Ketum Apkomindo, Ir. Soegiharto Santoso
http://bit.ly/2dkotyT

Kisruh Apkomindo berujung hingga ke Mabes Polri
http://bit.ly/2d2ovsl

Ketum APKOMINDO Akan Melaporkan Balik Tudingan Atas Pelanggaran Hak Cipta
http://bit.ly/2cnLlJO

Ketum APKOMINDO Lapor Balik Soal Tuduhan Pelanggaran Hak Cipta Oleh Seniornya
http://bit.ly/2cNyZgb

Ketum Apkomindo Soegiharto Santoso (Hoky) Ditersangkakan karena Pakai Logo Apkomindo
http://bit.ly/2cvfyZC

Ketua Umum APKOMINDO Dilaporkan Atas Logo Organisasi
http://ijn.co.id/?p=14243

Mabes Polri Gandeng Media Online
http://bit.ly/2clRTJi

Polri Sosialisasikan 11 Program Utama “Promoter”
http://bit.ly/2cd9JjG

Lenovo Kembali Jadi Merek Global Terbaik Versi Interbrand

$
0
0

interbrandLENOVO mengumumkan bahwa untuk tahun kedua berturut-turut, perusahaan ini dinobatkan sebagai salah satu Best Global Brands of the year versi Interbrand. Pengakuan ini mencerminkan investasi dan komitmen perusahaan untuk terus melakukan inovasi produk dan evolusi brand. Daftar yang sangat berpengaruh ini diterbitkan setiap tahunnya oleh Interbrand dan menampilkan kelompok elit yang terdiri dari beberapa brandglobal yang paling kuat dan terkenal di dunia.

Tahun lalu menandai masa pertumbuhan dan transformasi merek untuk Lenovo, terkait investasi baru-baru ini dalam akuisisi Motorola Mobility dan IBM System X server dan storage bisnis telah secara signifikan memperluas portofolio produk perusahaan dan jangkauan pelanggan. Perusahaan telah mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global dalam PC dengan pangsa pasar lebih dari 20 persen; nomor 2 di kategori tablet Android; dalam perjalanan menjadi tiga besar pemain di pasar datacenter, dan merupakan penantang di kategori mobile dengan brand  Moto yang ikonik. Dengan memanfaatkan semua pertumbuhan pasar dan kepemimpinan di berbagai sektor, brand Lenovo kini sudah diluncurkan kembali melampaui brandproduk yang sudah populer seperti ThinkPad, Yoga dan Moto, membawanya ke ciri khas dan sudut pandang perusahaan yang lebih luas bahwa “Different Is Better.”

Laporan Interbrand Best Global Brand, yang sekarang sudah mencapai tahun ke-17, mengidentifikasi dan menyusun peringkat 100 merek internasional dengan menggunakan metodologi yang unik yang menganalisa bagaimana suatu brand mampu menyentuh dan memberikan manfaat bagi perusahaan, mulai dari menggaet bakat-bakat terbaik untuk memenuhi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai ekonomi. Peringkat ini didasarkan pada kombinasi dari atribut yang berkontribusi terhadap nilai kumulatif merek, termasuk kinerja keuangan, peran brand dalam memengaruhi pilihan pelanggan dan kekuatan brand dalam menetapkan harga yang premium atau memberikan tingkat penghasilan yang aman bagi perusahaan. 

Epson Kenalkan Video Mapping Candi Prambanan

$
0
0

unnamed-1EPSON Indonesia kembali mempersembahkan acara spektakuler sebuah mahakarya memukau video mapping di Candi Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana, Jogjakarta. Video Mapping pertama di dunia yang menjadikan Candi dan Panggung sebagai media proyeksinya,sebuah pertunjukan yang memadukan inovasi teknologi projektor Epson terkini, seni pertunjukan dan sejarah yang tidak hanya menghibur tapi sarat akan nilai edukasi. Pertunjukan video mapping Candi Prambanan dan Panggung Sendratari berlangsung pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2016 di Kompleks Candi Prambananpada pukul 18.30, dimana Epson Indonesia berkolaborasi dengan Sembilan Matahari.

Fasad Candi yang tidak berwarna putih dan tidak memiliki warna yang seragam karena merupakan batu alam adalah merupakan salah satu tantangan terbesar pada pertunjukan video mapping kali ini, karena lazimnya media proyeksi video mapping adalah objek berwarna putih ataupun warna lain yang seragam. Menjawab tantangan tersebut, Epson Indonesia menghadirkan 14 unit projektor yang secara khusus diperuntukkan bagi proyeksi skala besar yaitu Proyektor 3LCD Laser EB-L1505Udengan tingkat kecerahan tertinggi 12000 ANSI lumens,Proyektor 3LCD EB-Z10000 dan EB-Z11000 dengan tingkat kecerahan tertinggi 11000 ANSI lumens. Teknologi projektor yang dihadirkan menghasilkan proyeksi gambar yang tajam serta warna cerah yang natural yang menjadi karakteristik teknologi projektor Epson. Hal tersebut mampu menghadirkan perpaduan warna yang indah dan ilusi optik yang akan membuat penonton terbawa ke Candi Prambanan di masa lalu dan dikembalikan lagi pada masa sekarang.

Video mapping di Candi Prambanan & Panggung Sendratari Ramayana ini merupakan bentuk dukungan dan kepedulian Epson Indonesia terhadap konservasi warisan budaya Indonesia. Konservasi tersebut tidak hanya melingkupi bangunan fisiknya saja, namun konservasi nilai budaya yang positif melalui transfer pengetahuan. Sejarah sebagai sesuatu yang sering kali dianggap usang karena menghadirkan kearifan dan nilai pada masa lampau, menjadi hal yang diabaikan pada generasi saat ini.Melalui inovasi pertunjukan yang dihadirkan pada video mapping Prambanan & Panggung Sendratari Ramayana, sejarah akan disampaikan ulang dengan cara yang baru. Sehingga nilai-nilai positif yang hadir dari Candi Prambanan dapat kembali diteruskan pada generasi-generasi berikutnya.

Pertunjukan Video Mapping Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana merupakan sebuah gabungan eksplorasi permainan medium cahaya yang ditembakkan pada beberapa bidang tembak yang berada di kawasan Candi Prambanan, yaitu dinding serta lantai Panggung Sendratari Ramayana, dan permukaan 3 buah Candi utama Prambanan. Kemegahan pertunjukan akan ditambah dengan 3D trick art atau anamorphic perspective pada area lantai Panggung Sendratari yang merupakan bidang datar.

Perpaduan antara musik, gambar animasi yang ditembakkan ke bidang tembak serta konfigurasi gerakan tari yang dihadirkan oleh Koreografer dan Penari tradisional tersohor di Indonesia, Didik Nini Thowok bersama 30 penari unggulannya menampilkan perjalanan sejarah Candi Prambanan berdasarkan data aktual sejarah dan arkeologi, dimulai dari bagaimana Prambanan pertama sekali dibangun, menjadi pusat keagamaan Hindu pada masanya, kemudian sempat diterlantarkan hingga runtuh dan menghilang. Munculnya legenda terkenal Roro Jonggrang yang terlahir dari runutan sejarah perjalanan Candi Prambanan juga akan menjadi bagian penting dari pertunjukan ini. Penemuan kembali reruntuhan candi Prambanan serta usaha pemugaran yang dijalankan hingga bagaimana akhirnya selesai dan kini masuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO akan melengkapi pertunjukan video mapping ini.

Pertunjukan Video Mapping Prambanan dapat terlaksana karena dukungan oleh beberapa pihak diantaranya Direktoran Jenderal Budaya, Kemendikbud RI, Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, SVFX, Anamorphic dan NM Designed Sound.

Video Mapping Candi Prambanan dan Panggung Sendratari Ramayana merupakan usaha untuk melihat Prambanan dari perspektif yang lebih luas, tidak hanya sebagai destinasi wisata semata. Pemaknaan kembali dibalik arti peninggalan sejarah sesungguhnya dari Candi Prambanan, sebuah simbol eksistensi toleransi umat beragama pada masanya, bertahan untuk tetap ada selama mengarungi perjalanan waktu yang cukup panjang. Candi Prambanan adalah salah satu bukti jati diri bangsa Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Walau berbeda-beda namun tetap satu. 

LG Electronics Indonesia Gelar LG Projector Gathering 2016

$
0
0
bb-gathering-lg-proyek2

DI saat pasar masih dikuasai produk proyektor data, LG Electronics terus meningkatkan inovasinya dengan proyektor yang berbasis LED. Hingga kini di Indonesia sudah ada delapan tipe proyektor LED dari LG yang beredar di pasaran. Lantas apa keunggulan proyektor LED dengan proyektor LCD maupun proyektor data pada umumnya.

Senior Manager Projector Overseas and Marketing Team LG Electronics, Changkweon Park menerangkan kelebihan dari proyektor LG salah satunya mengandalkan inovasi proyektor berbasis LED. Di saat proyektor lain berlomba-lomba memasarkan proyektor data, LG tampil dengan proyektor LED.

“Dengan fokus di proyektor LED ini kami bisa merancang proyektor dengan ukuran yang lebih kecil dari ukuran proyektor pada umumnya. Dari segi desainnya juga kita bisa lebih unggul, tampilan gambar di layar yang lebih terang, jelas dan jernih, serta tentu saja ada layanan purna jual,” sebut Park saat LG Projector Gathering 2016 yang digelar PT LG Electronics Indonesia di Hotel Grandia Bandung (13/10).

Park menambahkan, proyektor LG juga lebih mengedepankan koneksi nirkabel atau wireless dengan dibenamkannya fitur bluetooth di dalamnya, selain dilengkapi dengan speaker serta lubang USB untuk menjalankan flashdisk. Bohlam lampu LED-nya diyakini bisa tahan hingga 30 ribu jam.

“Dengan keunggulan inovasi kami ini maka secara global pasar proyektor LG semakin meningkat dari tahun ke tahun khususnya di Eropa, Amerika dan Australia. Sebab di negara-negara maju produk kami lebih dimengerti konsumen dan diterima pasar,” ungkap Park.

Produk Marketing IT PT LG Electronics Indonesia, Ferdiansyah menambahkan, saat ini ada delapan tipe proyektor LG yang beredar di Indonesia dengan dua produk terbarunya type PH 150 dan PH 450.

“Kita terus melakukan edukasi produk di Indonesia seperti dengan mengadakan gathering dengan distributor dan reseller seperti ini agar konsumen semakin tahu tentang keunikan, kelebihan keunggulan dari proyektor LG,” ucap Ferdi. Menurutnya market share proyektor LG sudah mencapai 8 hingga 10% dari keseluruhan market share di Indonesia. •

BenQ Luncurkan W1090 Home Projector Baru

$
0
0

benq-w1090BENQ, inovator produk-produk home projection,  meletakan standar baru dalam menonton siaran olahraga dengan nyaman di sebuah ruang keluarga bersama proyektor W1090. Proyektor ini menampilkan Sport Modes yang membawa sensasi menonton pertandingan besar di sport bar ke dalam rumah para penonton olah raga dengan layar 100 inci crystal-clear 1080p high-definition yang ditingkatkan bersama Waves audio, membuat setiap detil gambar lebih hidup dan nyata. Sungguh mudah untuk membawa realitas ini pulang hanya dengan bersyukur karena kesederhaaan dan kemudahan instalasi W1090, mendapatkan proyeksi short-throw 100 inci hanya pada jarak 2.5 meter, 1.3x zoom, dan juga ketersediaan konektifitas MHL, dengan harga yang sangat terjangkau.

Seperti Nyata dan Hidup

Ketika melihat kepada kinerja yang unggul, W1090 merupakan produk dengan deretan fitur-fitur yang mengesankan, diatur oleh sepasang Sport Mode bertenaga untuk meningkatkan kinerja video dan audio. Sport Picture Mode memadukan tambahan gambar digital dengan reproduksi warna menakjubkan yang menempatkan penonton seolah olah berada dalam sebuah pertandingan. Warna-warna yang di sajikan lebih nyata dan seperti hidup, sedangkan setiap detil gambarnya tajam dan jelas hingga ke helaian rumput di bawah kaki pemain. Sport Sound Mode membawa penonton ke jantung sorak sorai kerumunan orang banyak dimana mereka dapat mendengar suara pantulan dari bola dan gesekan pada gawangnya.

Instalasi Mudah dan Fleksibel

Mengambil sebuah pengalaman mengesankan keluar dari sport bar dan membawanya ke dalam ruang keluarga mungkin terlihat rumit, tapi W1090 dengan mengejutkan mudah untuk diatur dan di operasikan. Throw rasio proyektor 1.15 bertujuan untuk membuat pengguna memperoleh gambar berukuran 100” dengan letak proyektor hanya 2.5 meter dari permukaan pandangan. Dengan sempurna Keystone vertikal dan zoom 1.3x menyesuaikan dan menyelaraskan gambar pada setiap sudut atau jarak. Sebuah intuisi, antarmuka yang mudah di gunakan membuat operasional cepat, bahkan untuk orang-orang tanpa pengalaman proyektor sebelumnya.

Konektifitas User-Friendly

Seperti halnya atlet pro, fleksibilitas adalah kunci untuk kinerja puncak yang sama halnya dengan W1090. Fitur-fitur proyektor ini memilki USB tipe A konektor power supply guna mempermudah operasional dan perangkat pengisian. W1090 juga mendukung perangkat MHL-enabled melalui konekor MHL. Sumber video High-definition standar dapat di sambungkan melalui 2 input HDMI. Sebuah FHD kit opsional menambah fleksibiltas dengan konektivitas nirkabel.

Penggemar olahraga memiliki sebuah alasan baru untuk bersorak sorai. Sport projector BenQ W1090 home entertainment menempatkan mereka tepat dimana laga dari sebuah pertandingan berada di ruang keluarga mereka sendiri, sehingga mempermudah penonton untuk menangkap setiap hit, blok, tendangan atau gol dalam detil 1080p. 

Biaya Domain Apapun.ID Turun 50 Persen di 2017

$
0
0

foto-andi-budimansyahMULAI 1 Januari 2017, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) akan menurunkan biaya pendaftaran dan perpanjangan nama domain .ID, atau yang populer dengan sebutan apapun.id dari Rp 500 ribu menjadi Rp 250 ribu.

Ketua PANDI, Andi Budimansyah, mengungkapkan, penurunan ini sesuai dengan harapan masyarakat pengguna internet Indonesia. “Permintaan ini secara resmi diajukan ke PANDI, dan kami memrosesnya sesuai dengan mekanisme pembuatan kebijakan pengelolaan nama domain,” jelas Andi.

Usulan ini diajukan dalam Diskusi Umum Terbuka (DUT) pada kegiatan PANDI Meeting 6 di Balai Kartini, Jakarta, 25 Mei 2016. Pada saat itu, publik merekomendasikan penurunan biaya domain apapun .ID menjadi Rp 250.000.

“Rekomendasi ini kemudian diajukan oleh PANDI ke Forum Nama Domain Indonesia dan disetujui untuk diturunkan,” jelas Andi. “Informasi ini juga sudah kami sampaikan dalam kegiatan PANDI Meeting 7 pekan lalu di Kota Kasablanka, Jakarta,” tambahnya.

Andi mengatakan, penurunan biaya ini akan terasa untuk pemilik domain apapun.ID yang memperpanjang nama domainnya tahun depan. “Kalau untuk pendaftaran, sejak tahun ini memang sudah diturunkan menjadi Rp 250 ribu, meski dalam bentuk promo, bukan biaya tetap, ujarnya.

Domain apapun.id merupakan nama domain .ID yang paling berkembang saat ini. Hanya dalam waktu dua tahun sejak diluncurkan, domain ini  sudah berjumlah lebih dari 60 ribu. Angka ini sedikit di bawah co.id yang saat ini berjumlah 81 ribu nama domain. “Hanya dalam waktu dua tahun, domain apapun.id hamper menyamai nama domain co.id yang sudah berusia lebih dari 20 tahun,” ujar Andi.

Penurunan biaya ini diharapkan akan semakin meningkatkan kecintaan publik pada nama domain apapun.id. “Selain namanya yang singkat dan masih memiliki banyak sekali pilihan nama domain cantik, biayanya pun menjadi semakin terjangkau,” pungkas Andi. 


Epson dan Desainer Indonesia-Thailand Ikuti Jakarta Fashion Week 2017

$
0
0

epsonEPSON, perusahaan terkemuka dalam digital imaging dan solusi cetak, akan berkolaborasi dengan desainer terkenal Indonesia, Sky.Inc dan desainer Thailand yang telah mendapatkan beberapa penghargaan, Thanit Tiansivarat untuk menampilkan koleksi – koleksi, dimana kain yang digunakan dicetak secara digital dengan printer Epson, dalam fashion show bertajuk “Epson’s Print Your Passion”, diperhelatan akbar Jakarta Fashion Week 2017.

Merek ternama Indonesia, Sky.Inc dibawah arahan Andrea Risjad dan desainer Amot Syamsuri Muda, akan mempersembahkan koleksi BI.ON.INC sebanyak 48 desain yang menggambarkan tema futuristic science fiction, dimana inspirasinya berasal dari dunia science fiction, teknologi dan extraterrestrial life.

Thanit Tiansivarat, pemilik dan desainer merek dari Thailand, Oh! Lala & Dee Project, akan menampilkan koleksinya yaitu ELEMENTS untuk pertama kalinya di Jakarta Fashion Week, terdiri dari 12 desain yang akan dibawakan oleh 12 model anak. Koleksi ini mengambil inspirasi dari alam dan elemen alami yaitu bumi, air, angin dan api dan hal ini membangkitkan ingatan tentang transformasi dan perubahan kekuatan alam.

Koleksi dari para desainer tersebut dicetak menggunakan printer digital textile Epson yang menggunakan teknologi PrecisionCore, yang mampu merelealisasikan warna-warna solid dan menampilkan gradasi warna pada koleksi para desainer. Kolaborasi antara Epson dan para desainer bertujuan untuk memperlihatkan bahwa digital textile printing tidak terbatas dan hal ini sangat berperan dalam fashion.

“Kolaborasi dengan para desainer menunjukkan bahwa teknologi Epson mampu menerjemahkan ide dari para desainer menjadi nyata. Teknologi PrecisionCore Epson dengan kemampuannya untuk reproduksi warna-warna yang hidup, dapat memberikan inspirasi bagi desainer dalam membuat desain, serta para desainer dapat mengekspresikan kreatifitas mereka secara bebas. Dengan digital textile printing , para desainer dapat menuangkan segala ide dan kreatifitas mereka tanpa batas.Melalui kolaborasi kami dengan desainer lokal, kami berharap dapat mendukung industri fashion dan menumbuhkan kesadaran yang lebih lagi akan berbagai hal yang dapat dilakukan dengan menggunakandigital textile printing,” ungkap Shuji Hamaguchi, Regional General Manager (Southeast Asia), Professional Printing, Epson Singapore. 

Malaysia Airlines Gunakan Teknologi Amadeus Untuk Layanan ‘Traveller First’

$
0
0

malaysiaDALAM dunia yang kompetitif di mana wisatawan dimanjakan dengan beragam pilihan, maskapai penerbangan harus berubah dari hanya sekadar menjual kursi semata menjadi perusahaan yang memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggannya, yang dimulai sejak tiket dipesan. Malaysia Airlines telah memilih untuk menggunakan teknologi Amadeus yang dirancang untuk tujuan tersebut, sebagai bagian dari kerjasama teknologi yang penting antara kedua belah pihak yang akan berfokus pada tiga area strategis – mentransformasikan operasional layanan penumpang maskapai, menciptakan sumber pemasukan baru, dan meningkatkan pengalaman pembelian tiket secara online untuk para wisatawan.

Wisatawan saat ini ingin mengubah cara mereka melakukan perjalanan sesuai dengan preferensi, dengan memilih layanan personal baik a la carte maupun paket wisata yang menawarkan nilai tambah. Mereka juga ingin mendapat penawaran yang disesuaikan dengan preferensi mereka. Melalui inovasi teknologi merchandising dari Amadeus, Malaysia Airlines kini dapat memenuhi layanan ini kepada semua wisatawannya yang ada di berbagai saluran distiribusi yang tersedia. Selain itu, solusi pemesanan baru dari Amadeus melalui mobile dan saluran pemesanan online lainnya akan lebih meningkatkan pengalaman pembelian untuk pelanggan Malaysia Airlines. Untuk wisatawan, ini berarti pengalaman belanja yang lebih personal dan lebih mudah; dan untuk maskapai penerbangan, ini berarti peluang adanya pemasukan baru.

“Kami ingin betul-betul memudahkan para pelanggan untuk mendapatkan tarif terbaik dari Malaysia Airlines di seluruh dunia. Amadeus merupakan sebuah sistem canggih yang dapat menawarkan kemudahan dan memberikan kecepatan, serta memungkinkan pelanggan kami untuk mendapat penerbangan terbaik tanpa kesulitan apapun. Amadeus menawarkan kemudahan pemesanan melalui web dan juga melalui aplikasi mobile yang unik dan dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing individu sehingga memberi penumpang pengalaman pelayanan yang cepat, dimulai dari pemesanan tiket hingga pembelian tambahan kapasitas bagasi di muka, makanan, dan mengelola poin loyalitas, semuanya hanya dengan menekan satu tombol,” jelas Peter Bellew, Chief Executive Officer and Group Managing Director, Malaysia Airlines Berhad.

Berdasarkan kerjasama ini, Malaysia Airlines juga akan menggunakan sistem Amadeus Altéa Passenger Service System (PSS) untuk mengelola dan mengembangkan seluruh proses layanan inti penumpang termasuk: sistem pemesanan, sistem persediaan dan kontrol keberangkatan. Altéa merupakan platform IT yang sudah umum digunakan oleh aliansi maskapai penerbangan di seluruh dunia, termasuk 64% dari anggota maskapai Oneworld. Dengan Altéa, Malaysia Airlines akan mendapatkan keuntungan dari integrasi yang lebih mudah dengan mitranya. Ketersediaan, tarif, pelanggan dan informasi pemesanan akan dapat dibagikan secara real-time dengan mitra Oneworld lainnya, yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan pendapatan yang lebih besar serta pengalaman pelanggan yang lebih baik di seluruh anggota aliansi maskapai.

Peter Bellew  menambahkan, “Teknologi akan memainkan peran penting dalam transformasi Malaysia Airlines dan saya yakin bahwa Amadeus dengan teknologinya akan memudahkan operasional kami serta memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. Memiliki sistem teknologi yang canggih dan gesit akan sangat membantu kami untuk kelanjutan perbaikan dan kesuksesan di masa mendatang.”

Hazem Hussein, Executive Vice President, Airline Group, Amadeus Asia Pacific, Turkey & Eastern Europe mengungkapkan, “Kami sangat bangga menerima Malaysia Airlines menjadi bagian dari komunitas Amadeus Altéa yang terus berkembang, dan dapat berkontribusi dalam proses transformasi mereka. Kami memiliki visi yang sama – mengedepankan pelanggan – dan kami percaya teknologi kami dapat membantu Malaysia Airlines berada di garis terdepan, mengembangkan bisnisnya, dan meningkatkan daya saing di salah satu daerah yang paling dinamis di dunia.”

Agen perjalanan yang menggunakan teknologi Amadeus juga akan mendapatkan keuntungan dari kerjasama ini. Saat agen perjalanan Amadeus melakukan pemesanan untuk maskapai yang menggunakan Altéa, maka kedua belah pihak akan menggunakan kode pemesanan tunggal yang sama baik bagi agen perjalanan maupun maskapai penerbangannya sehingga datanya akan otomatis sama. Agen perjalanan yang menggunakan Amadeus dapat dengan segera mengetahui perubahan yang dilakukan oleh maskapai terhadap data pemesanan (PNR) tersebut dan sebaliknya, mengurangi resiko kesalahan dan memungkinkan agen untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan mereka.

Amadeus dan Malaysia Airlines akan memulai proses migrasi sistem PSS Amadeus Altea Suite yang akan diimplementasikan secara penuh pada tahun 2017. 

Akademi Berbagi dan Fortune Indonesia Galakkan Kampanye #LihatLebihLuas

$
0
0

lihatlebihluas

DI tengah panasnya kontestasi politik menuju Pemilihan Kepala Daerah (PEMILUKADA) 2017, Akademi Berbagi bersama Fortune Indonesia menggalakkan kampanye digital #LihatLebihLuas melalui media sosial. Kampanye ini ditujukan untuk mengajak masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh kabar-kabar miring yang menyudutkan salah satu pasangan calon, yang tentu saja tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Dengan tagline “Saring sebelum Sharing”, kampanye digital ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk memeriksa terlebih dahulu kebenaran informasi serta kejelasan sumber sebelum menyebarkan kembali informasi tersebut melalui sosial media. Dengan demikian jumlah kampanye hitam yang belakangan gencar tersebar di media sosial dapat diminimalisir.

“Sebuah informasi kadang sengaja dipotong demi menggiring sebuah opini dan mempersempit perspektif pembacanya. Melalui kampanye ini, kita mengajak masyarakat untuk membaca dengan seksama dan meneliti sumbernya sebelum meneruskan pesan tersebut kepada orang lain,” papar Ainun Chomsun, Founder Akademi Berbagi.

Ajakan #LihatLebihLuas dilancarkan melalui gimick visual pada mobile phone. Saat layar mobile phone berada pada posisi portrait (sempit), maka yang terbaca adalah sepenggal pesan yang provokatif. Namun saat layar diputar menjadi landscape (lebih luas), barulah muncul deretan pesan lengkap yang memiliki makna berbeda. “Visual ini menyiratkan pesan bahwa sudut pandang seseorang sangat mempengaruhi cara orang tersebut memaknai sebuah pesan. Dengan melihat lebih luas, kita bisa memaknai segala sesuatu dengan lebih baik,” papar Luddy Gilang Prayogi, Digital Creative Group Head Fortune Indonesia.

Kampanye #LihatLebihLuas diluncurkan pada tanggal 28 Oktober 2016, bertepatan dengan dimulainya masa kampanye PEMILUKADA 2017. Kampanye ini masih terus digalakkan melalui media sosial facebook dan twitter. “Semakin banyak orang yang teredukasi, maka akan semakin dekat kita kepada pemilu yang damai dan bersih dari kampanye hitam yang merugikan,” pungkas Luddy lagi. 

Canon Photomarathon Indonesia 2016 Diikuti Ribuan Peserta

$
0
0

canon3SETELAH sukses menggelar di Surabaya dan Yogyakarta, kini giliran Jakarta yang menjadi tempat para pecinta foto dari berbagai  penjuru nusantara. sekitar 1800 peserta Canon PhotoMarathon Indonesia 2016 terlihat memadati atrium Epiwalk, Epicentrum, Jakarta.

Selain peserta Jakarta banyak pula peserta dari luar jakarta, seperti Yogya, Bandung, Cirebon, Kuningan, kebanyakan dari mereka adalah komunitas fotografi yang berangkat menuju Jakarta dengan menggunakan Bus. Dengan penuh semangat, para peserta penggemar fotografi terbesar se-Asia dan Se-Indonesia ini, diikuti bukan saja dari kalangan fotografer berpengalaman namun ratusan pelajar mulai dari tingkat SD hingga SMA atau sederajatpun turut berpartisipasi meramaikan Canon Photomarathon Indonesia 2016.

penyelenggaraan Canon Photomarathon Indonesia di tahun kedelapan ini semakin menegaskan komitmen Canon dan Datascrip dalam memajukan dunia fotografi di Indonesia.

Hal ini terlihat dari kepesertaan acara yang terbuka bagi seluruh pecinta foto pengguna kamera digital dengan merek apapun dan semua peserta pun memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemenang.

canon1Di ajang ini para peserta dibekali dengan wawasan dan ilmu seputar dunia fotografi saat Misbachul dan Evy Aryati Arbay. Dua orang Fotografer ternama yang telah banyak berkarya di dunia fotografi selama bertahun-tahun. Para peserta terlihat antusias dengan penjelasan dan pengalaman yang dibagikan baik oleh munir maupun Evy. Sesi tanya Jawab dengan pembicara pun menjadi kesempatan bagi para peserta Canon Photomarathon Indonesia 2016 untukm mengasah pengethuan fotofgrafi mereka lebih dalam lagi.

“Penyelanggaraan Canon Photomaraton Indonesia yang telah berlangsung selama Delapan Tahun ibarat pesta bagi para penggemar fotografi Tanah Air yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya.

Ajang tahun ini selain bertujuan untuk mengasah ketrampilan fotografi, juga menjadi moment silaturahmi bagi penggemar fotografi yang datang dari seluruh penjuru nusantara.

Foto-foto kreatif yang dihasilkan para peserta bisa mengaspirasi sekaligus berkontribusi dalam memajukan dunia fotografi tanah air,” ujar Merry Harun-Direktur Divisi Canon Datascrip.

Sesi lomba terbagi dalam tiga sesi yang dimulai dari Tema 1, yaitu Kebersamaan”, setelah tema 1 selesai, Panitia melanjutkan dengan pengumuman tema 2″ yaitu Sangat Berharga, dengan sesi terakhir yang mengusung tema Penerang Dalam Lorong Kegelapan”

Foto-foto terbaik dari hasil jepretan para peserta langsung dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari para fotografer dari latar gaya pemotretan yang beragam, yakni Budianto Iskandar (Direktur Datascrip) Mas Irham (Pewarta Foto), Ebbie Vebri Adrian (FotograferProfesional) dan Sandriani Permani (Fotografer Profesional dan Instruktur Fotografi)

Sambil menunggu hasil pengumuman, para peserta dihibur dengan beragam permainan serta kuis berhadiah yang menarik sepanjang acara sehingga aktivitas dari pagi hingga malam hari tetap diikuti para peserta dengan penuh antusias.

Acara semakin meriah ketika aktris rapper dan vlogger cantik yang sedang naik daun Adila Fitiri, beraksi diatas panggung untuk menghibur para peserta dengan tembang hitsnya.

Sebagai puncak acara ditutup dengan sesi pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah, untuk Juara Umum Canon Photomarathon Indonesia 2016 berhak membawa 1 unit kamera DSLR Canon Eos 750D, lensa EF-S 18-55mm serta perjalanan klinik foto ke Jepang bersama Juara. •TAUFIK

Indonesia Infrastructure Week 2016: Berbagi Pengetahuan dan Alih Teknologi

$
0
0

05_thinkpad_13_black_hero_shot_w10MEMASUKI hari terakhir penyelenggaraan acara yang menyatukan para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan sektor infrastruktur di negera ini, Indonesia Infrastructure Week 2016 — yang diselenggarakan bersama Konstruksi Indonesia dan The Big 5 Construct Indonesia — masih ramai dikunjungi ribuan orang yang datang untuk memanfaatkan pameran dan konferensi ini.

Expo Comm Indonesia 2016 mengangkat topik keamanan dunia maya yang membahas lanskap keamanan dunia maya, jenis ancaman dan serangan di dunia maya, serta perencanaan keamanan sektor infrastruktur nasional penting. Sementara Green Building Council Indonesia membahas berbagai isu green building yang relevan dengan industri konstruksi, seperti dampak green building bagi pencapaian tujuan global, transformasi green building, pendidikan, dan sertifikasi.

Konstruksi Indonesia 2016 yang diselenggarkan oleh Kementerian PUPR akan menghadirkan peralatan berat dan teknologi terbaru dari industri konstruksi infrastruktur. Konferensi yang diselenggarakan dalam Konstruksi Indonesia akan membahas isu-isu penting pada agenda infrastruktur pemerintah, termasuk membahas tentang inovasi dan teknologi terbaru yang akan mendorong proyek-proyek di industri konstruksi. Konferensi juga akan memberikan kesempatan bagi para ahli dari organisasi pemerintah pusat dan daerah untuk berbagi pengalaman di bidang konstruksi.

The Big 5 Construct Indonesia, yang menjadi bagian dari Konstruksi Indonesia, pada tahun ini akan menghadirkan produk-produk bangunan dan konstruksi baru serta inovatif dari berbagai negara di seluruh dunia. Melalui ajang ini, The Big 5 Construct Indonesia juga membuka kesempatan bagi para profesional dan tenaga ahli untuk mengikuti program Continuing Professional Development (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tenaga Ahli Bangunan Gedung dan Manajemen Proyek). Program CPD ini merupakan proyek percontohan KEMENPUPR untuk melakukan pembinaan kompetensi bidang jasa konstruksi kepada asosiasi profesi.

Indonesia International Infrastructure Conference & Exhibition (IIICE) merupakan forum nasional terbesar bagi pemerintah dan juga sektor swasta untuk dapat membangun kemitraan, berbagi pengetahuan dan juga berbagi pengalaman di antara para pengambil keputusan untuk dapat mendorong percepatan agenda infrastruktur nasional. Tahun ini forum IIICE akan membahas sektor-sektor utama yang menjadi fokus pembangunan infrastruktur pemerintah, yaitu sektor energi, air, jalan raya, jalan kereta api, serta pelabuhan.

Terkait dengan bidang teknologi informasi dan komunikasi, Expo Comm Indonesia (ECI)  menghadirkan inovasi terbaru bagi perkembangan infrastruktur yang mendukung konektivitas antar wilayah. Program konferensi ECI dirancang untuk dapat mempertemukan para pelaku usaha, baik swasta maupun pemerintah, untuk membahas isu-isu terkait pita lebar (broadband) Indonesia sekaligus keamanan dunia maya (cyber security) yang akan berdampak pada infrastruktur nasional.

Bidang aviasi yang saat ini merupakan salah satu sektor penting bagi konektivitas antar daerah di Indonesia,  dihadirkan melalui Airport Solutions Indonesia (ASI). Pameran akan menampilkan berbagai teknologi terbaru terkait dengan keamanan dan kenyamanan bandar udara. Selain itu, dalam forum konferensi yang mempertemukan pemerintah dan swasta, akan dibahas berbagai opsi pembangunan dan perbaikan bandar udara, landasan pesawat terbang, serta layanan yang dapat mendukung keamanan dan kenyamanan pengguna bandara. 

Dukung Transformasi Digital, BT Sediakan Solusi Private Cloud di Indonesia

$
0
0

data-centre4sBT, DCI Indonesia (penyedia layanan data center tier-IV pertama di Asia Tenggara) dan Equinix (mitra DCI yang menawarkan layanan interkoneksi premium), pada hari ini mengumumkan kerjasama mereka untuk menyediakan infrastruktur private cloud di Indonesia.

Dengan menggunakan solusi private cloud BT yang merupakan bagian dari portfolio BT Compute, kini perusahaan di Indonesia dapat memperoleh manfaat lengkap dari cloud guna mewujudkan transformasi digital mereka, termasuk meluncurkan layanan baru dengan lebih cepat, memitigasi risiko, mengurangi biaya dan fokus pada pertumbuhan bisnis. BT telah memilih DCI sebagai penyedia data center yang mana kombinasi kemampuan BT dan data center DCI ini memudahkan perusahaan global untuk melebarkan sayapnya ke Indonesia sekaligus mempercepat proses masuk ke pasar, karena mereka tidak perlu lagi menghabiskan uang, waktu dan sumber daya untuk membangun infrastruktur data center sendiri dan menerapkan aplikasi yang critical bagi kelangsungan bisnis.

Ron Totton, Managing Director BT untuk Asia Tenggara mengatakan, “Indonesia merupakan pasar yang agresif bagi BT, di mana permintaan akan private cloud dan layanan data center tumbuh dengan cepat di banyak sektor, terutama pada sektor Keuangan, Energi, dan Telekomunikasi. Kolaborasi bersama DCI ini dibangun di atas strategi portfolio Cloud of Clouds kami dan sejalan dengan misi kami untuk menjadi penyedia layanan cloud terdepan di dunia. Solusi ini akan membantu pelanggan BT untuk lebih kompetitif di Indonesia dan di dunia.”

Melalui kolaborasi ini, BT menjadi penyedia layanan IT dan jaringan global pertama yang menawarkan infrastruktur private cloud di Indonesia. Sebagai Point of Presence, BT juga memilih data center DCI. Dengan menggunakan platform BT Private Computer, perusahaan dapat menjalankan beragam kebutuhan, mulai dari jaringan, penyimpanan data hingga komputasi dan keamanan, tanpa perlu berinvestasi untuk membangun infrastruktur cloud mereka sendiri. DCI Indonesia adalah satu-satunya penyedia layanan data center tier-IV di Indonesia yang menyediakan Service Level Agreement (SLA) paling agresif dengan keandalan sebesar 99.999% melalui konfigurasi infrastruktur ganda, untuk menjamin kelangsungan operasional bisnis yang tanpa gangguan.

“DCI siap untuk mendukung platform BT Private Compute. Dengan infrastruktur DCI yang fault-tolerance, ekosistem industri keuangan yang kuat, dan interkoneksi global melalui Cloud Exchange dari Equinix, kami yakin kolaborasi ini akan menyediakan layanan terbaik untuk pelanggan BT di Indonesia,” ungkap Marina Budiman, President Director, DCI.

“Kami bangga menjadi bagian dari kolaborasi BT dan DCI untuk mempercepat kinerja dan peluang bisnis bagi pasar Indonesia. Dengan memanfaatkan interkoneksi global kami dan ekosistem bisnis yang sudah berkembang, pelanggan akan bisa mendapatkan manfaat layanan baru dan inovatif guna membesarkan bisnis mereka,” ujar Clement Goh, Managing Director, Equinix untuk Asia Selatan.

Tahun lalu, BT mendapatkan izin Siskomdat, yang memungkinkan BT untuk menawarkan portfolio layanan IT berjaringan dan aplikasi kepada pelanggan di Indonesia secara langsung.

BT dinobatkan sebagai Best Managed Services Provider selama lima kali berturut-turut oleh acara tahunan, Telecom Asia Awards. BT juga baru-baru ini diakui selama tiga tahun berturut-turut oleh Gartner Inc di laporan Critical Capabilities 2016 for Network Services in Asia Pacific2, di mana BT mendapatkan skor tertinggi dalam kategori studi kasus Extended Domestic Network, salah satu dari empat studi kasus yang dinilai dalam laporan tesebut.

BT beroperasi di Asia Pasifik sejak tahun 1985. Hong Kong menjadi markas regional untuk operasional BT di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. BT kini mendukung lebih dari 1,000 pelanggan perusahaan dari 26 kantor di seluruh wilayah.

BISKOM Mengucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke 71 Tahun

$
0
0

 

Artikel Terkait:
BNPT mendukung PBB memerangi ancaman penyebaran Violent Extremism
Luncurkan Buku, Petrus Golose Ungkap Aktivitas Teroris di Internet
PETRUS REINHARD GOLOSE: Bahaya! Teroris Kembali Intai Cyberspace
SIDNEY JONES: Blokir Situs Bukan Solusi Cegah Radikalisme
Polri, TNI dan Kejaksaan Bersinergi Tanggulangi Terorisme
Petrus Reinhard Golose: BNPT Upayakan Indonesia Bebas Dari Terorisme

APKOMINDO Optimis Teror Bom Tak Ganggu Bisnis TI
Komjen Anang Iskandar: “4 Juta Pecandu Tanggung Jawab Saya”
Penyegaran Tugas, Polri Rotasi Sejumlah Jabatan
Nanan Soekarna Dilantik Menjadi Wakapolri
Kapolda Jawa Timur, Anton Bachrul Alam: Optimalkan TI Untuk Layani Masyarakat
Petrus Golose Raih Gelar Doktor
Kombes Rycko Raih Doktor UI Ke 7
Aris Budiman, Anggota Polri Kembali Raih Doktor UI
Benny Jozua Mamoto, E-Terrorism Butuh Penanganan Khusus
Dengan TI Polri Janjikan Pelayanan Cepat
Polda Metro Optimalkan Layanan Website
Narkoba: Menggiurkan Tapi Mematikan
Sambodo Purnomo Yogo: Dengan TI, Polisi Tingkatkan Citra dan Kinerja
Fungsi Kepolisian Dalam Penegakan HKI
Bintara Polda Metro Jaya Raih Sertifikat Komputer Forensik
Hindari Bisnis Dari Permasalahan Hukum
29 Mobil Patroli Polisi Dipasangi GPS
Polri Siap Amankan Pemilu 2009
Ketika BIN Memantau JEJARING SOSIAL
UU HAKI Tekan Kerugian Negara
Badan Cyber Nasional Siap Amankan Informasi Cyber
AKBP Yakub Dedy Karyawan: Sistem Tilang Elektronik Siap Diberlakukan
KOMPOL ERWIN HARTA DINATA: TI Bantu Pelihara Keamanan Masyarakat
BISKOM – Polri Sosialisasikan Permasalahan Hukum TI
Kuatkan Energi Digital Indonesia, Pemerintah Siapkan Sejumlah Kebijakan


Susah cari karyawan? Semua bilang begitu

$
0
0

Dalam beberapa bulan ini, saya berkonsentrasi untuk mengelola peluang bisnis baru. Dan startup kami sedang mempersiapkan diri untuk pivot, berganti model bisnis. Tapi kami sangat ragu untuk merekrut karyawan baru, karena karyawan dengan kemampuan dan skill teknis yang baik, malah cepat pindah dari tempat startup kami.

Ternyata hal ini tidak hanya dialami oleh kami, sebuah perusahaan startup kecil. Tapi ada bahkan yang sampai bekerjasama dengan salah satu universitas, melakukan pola kerja magang hingga 30 orang, dan kemudian semuanya mentah, tidak bisa bekerja, dan ujung-ujungnya hanya 1 orang yang bisa diterima, walaupun dengan gaji tinggi.

Kesalahannya ada dimana? Kenapa pemerintah teriak-teriak dan mendukung program startup, tapi urusan sumber daya manusia tidak dipersiapkan dengan baik.

Kami ingat, kami berlangganan layanan pencarian tenaga kerja yang terkenal hingga beberapa lama, tapi tetap saja tidak menemukan tenaga SDM yang sesuai. Hingga akhirnya kami mencoba cara lain, menggunakan jaringan profesional seperti LinkedIn.

Mengapa LinkedIn ? Pertama, karena saat ini ada 8 juta orang Indonesia yang menggunakan LinkedIn, dengan berbagai latar belakang. Umumnya yang menggunakan adalah para profesional, atau para pekerja, meskipun sekarang ini juga mulai banyak para lulusan baru.

Kedua, LinkedIn berkonsentrasi mengelola track record kerja, hingga keterlibatan sosial serta potensi kerja. Sehingga bila saya mencari orang sales, maka cukup mencari kriteria sales yang diperlukan. Tinggal menghubungi via InMail (layanan email dalam LinkedIn), atau mengamati kinerja dan aktifitas sales dalam dunia LinkedIn, termasuk dalam Groups.

Ketiga, ternyata bukan hanya saya yang mencari para profesional terbaik dalam LinkedIn, tapi perusahaan besar, bank, manufaktur dan beragam industri lain, mulai melirik menggunakan LinkedIn.

Keempat, para penyedia jasa tenaga kerja, atau head-hunter sudah sangat fasih menggunakan LinkedIn. Mereka mengakses data para profesional dengan berlangganan khusus, dan mereka mencari level dan latar belakang serta pengalaman tertentu.

Kelima, bagaimana dengan saya yang notabene masih startup ? Belum memiliki banyak koneksi. Mari bangun koneksi di LinkedIn. Gunakan Company Page untuk mengajak banyak orang tahu tentang perusahaan kita. Bagikan pengetahuan dan pengalaman kita dalam Groups. Serta gunakan integrasi yang luar biasa dari SlideShare dan Linda.com yang menyediakan integrasi hingga ke profil LinkedIn kita. Dengan semakin banyak orang tahu perusahaan kita, apa yang kita kerjakan, maka semakin banyak peluang dan kemudahan kita dikenal dan orang mau bergabung dengan kita.

Jadi memang susah mencari karyawan, tapi saatnya sekarang kita berburu karyawan dengan menggunakan LinkedIn, lebih mudah, tepat dan semoga kita menemukan tim terbaik kita dalam LinkedIn.

Tanpa “Master Plan”, Bonus Demografi Indonesia Bakal Sia-sia

$
0
0

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi Komunikasi (KPTIK) Dedi Yudiant, mengatakan bahwa sampai saat ini belum terlihat ada tanda-tanda dibuatnya master plan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung target ekonomi digital yang digaungkan pemerintah.

Tidak ada mapping sumber daya manusia dalam bonus demografi yang bisa mendukung tujuan ekonomi digital Indonesia. Hal ini akan sangat mengkhawatirkan.

“Arah kebijakan Negara terhadap ekonomi digital dan bonus demografi semakin jauh dari harapan dan kita hanya akan menuju perbudakan digital, karena masyarakat lebih banyak konsumtif ketimbang produktif dalam mengimbangi kemajuan infrastruktur internet di Indonesia yang 95 persen hanya menjadi downloader daripada uploader,” ujar Dedi, Senin (10/4/2017).

Pada kunjungannya ke Amerika Serikat bulan Februari 2016 lalu, Presiden RI Joko Widodo mengangkat konsep ekonomi digital sebagai topik utama. Nilai potensi ekonomi digital Indonesia pada 2020 akan mencapai 130 miliar dollar AS atau sekitar Rp 169 triliun dengan kurs Rp 13.000 per dollar AS.

Dedi mengatakan, jika konsep itu berjalan dengan baik, nilai itu akan tercapai. Namun, lanjut dia, semua pihak asyik dengan rutinitas masing-masing di departemen dan bisnisnya sendiri-sendiri.

Sementara itu, rencana menggarap target ekonomi digital dengan memanfaatkan bonus demografi semakin jauh dari harapan. Lulusan lulusan SMK yang dinilai paling tepat untuk dijadikan operator ekonomi digital itu masih belum mumpuni dan mendukung.

“Inpres 9 tahun 2016 tentang revitalisasi vokasi dan malah tidak menyentuh kesiapan menuju target ekonomi digital, karena setelah 6 bulan inpres itu terbit tidak ada rencana apa-apa,” ujar Dedi.

Dedi mengatakan kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk mencapai target ekonomi digital masih menjadi kendala besar. Indonesia masih sangat kekurangan SDM kompeten untuk mengelola industri TIK.

“Paket kebijakan 14 terkait e-commerce itu juga akan menjadi bonus demografi konsumtif secara masif kalua tidak diimbangi SDM TIK yang kompeten,” ujarnya.

Angka pengangguran

KPTIK menyoroti dua masalah atau isu utama pada dunia TIK di Indonesia saat ini. Masalah pertama adalah definisi TIK yang masih carut-marut. Persoalan kedua adalah kesiapan SDM untuk menyambut gegap gempitanya pesta-pora dalam industri TIK itu sendiri.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ada sekitar 4,4 juta siswa SMK yang bisa menjadi generasi siap pakai. Tenaga kerja lulusan SMK itulah yang sebenarnya dibutuhkan oleh pemerintah dalam mewujudkan visi ekonomi digital itu secara cepat, selain ada sumber SDM melalui BLK (Balai Latihan Kerja) dengan menyasar generasi muda tamatan SD/SMP yang merupakan 62% dari angkatan kerja.

Namun sayangnya, dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 lalu, ?angka pengangguran di Indonesia meningkat 300 ribu orang selama setahun dari Februari 2014 sampai Februari 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) didominasi penduduk berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMK) sebesar 9,05 persen, lalu disusul pada jenjang Sekolah Menengah Atas 8,17 persen, dan Diploma I/II/III sebesar 7,49 persen.

Adapun TPT terendah ada pada penduduk berpendidikan SD ke bawah dengan prosentase 3,61 persen di periode Februari 2015 lalu. Tingginya tingkat pengangguran lulusan SMK itulah yang menjadi kekhawatiran KPTIK.

“SMK itu memberikan banyak SDM, tapi sekaligus juga menyumbang pengangguran terbanyak. Bagi praktisi TIK ini tantangan sekaligus potensi ke depan. Kita punya SDM, tinggal memolesnya dengan pelatihan-pelatihan yang tepat dan didukung kurikulum yang dibutuhkan industri,” kata Dedi.

Penyebabnya, menurut Dedi, antara sektor pendidikan dan industri TIK masih belum terjadi link and match. Semua pihak masih jalan sendiri-sendiri, antara pemerintah, swasta dan lembaga pendidikan.

Sebelumnya, untuk mempertemukan link and match itulah, para praktisi TIK di KPTIK sudah menggandeng kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja RI melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi.

“Kerjasama ini selain untuk memetakan kebutuhan kompetensi tenaga kerja, juga menyiapkan pasokan tenaga kerja siap pakai di bidang TIK di Jabodetabek khususnya dan di Indonesia pada umumnya,” kata Dedi.

Kegiatan itu dilanjutkan dengan pelaksanaan penyelenggaran pelatihan SDM berbasis kompetensi TIK. Dari kegiatan itulah kemudian KPTIK akan memperluas jejaring industri di bidang TIK, mulai dari rekrutmen, pelatihan kerja dan penempatan kerja.

“Kalau sesuai UU No 13 tahun 2003 tanggung jawab masalah ketenagakerjaan dan pengangguran bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi juga semua unsur. Untuk itu kemitraan ini sangat menguntungkan, karena perusahaan bisa mendapatkan banyak SDM siap pakai,” ujarnya.

Nantinya program pemetaan yang dilakukan bersama-sama antara BBPLK, KPTIK dan industri akan bisa digunakan sesuai kebutuhan banyak pihak, bukan hanya tenaga kerja tapi juga pihak industri berbasis TIK. Salah satu bukti nyatanya, tahun lalu BBPLK Bekasisudah menggelar pelatihan hingga 3.200 peserta dan tahun ini targetnya mencapai 6000 peserta.

“Fokus pada dua kejuruan, yaitu teknika dan elektronika,” ujarnya.

Saat ini hampir 90 persen anggota asosiasi TIK sudah masuk ke dalam KPTIK. Anggotanya meliputi perusahaan industri dan lembaga sosial masyarakat di bidang TIK seperti Aenaki, AOSI, APJII, Apkomindo, APMI, Aspiluki, ATSI, FTII, Genta Foundation, Klik Indonesia, LSP Komputer, LSP Open Source, LSP Telematika, Meruvian Foundation, dan Onno Center, APOI, ADEI, APTIKNAS dan lainnya.

“Kita memang sekuat mungkin menarik banyak investasi asing masuk ke sektor TIK, tapi kita lupa menyiapkan SDM sendiri yang siap pakai, baik itu pelajar SMK maupun tenaga-tenaga kerja di balai-balai latihan kerja (BLK),” kata Dedi.

SUMBER: http://edukasi.kompas.com/read/2017/04/10/08010391/tanpa.master.plan.bonus.demografi.indonesia.bakal.sia-sia

Mengapa semakin banyak perusahaan melirik Vcloudpoint ?

$
0
0

Semakin banyak perusahaan mensiasati kebutuhan komputer di lingkungan perusahaan. Hal ini dikarenakan banyak faktor eksternal yang semakin menekan, diantaranya :

  1. Kenaikan Harga Tarif Listrik
  2. Pelemahan Nilai Mata Uang Rupiah
  3. Penurunan Daya Beli Masyarakat

Semua ini memutar otak para pebisnis yang semakin lama semakin tergantung untuk menggunakan komputer dan laptop dalam mendukung kegiatan bisnisnya. Sehingga sangat diperlukan adanya workstation powerfull yang dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Meskipun harga laptop semakin menurun, tapi penggunaan banyak laptop juga menimbulkan permasalahan baru, seperti harus ada aplikasi yang dipasang di tiap laptop, termasuk aplikasi office dan antivirus.

Maka semua ini dijawab oleh VCloudPoint, solusi zero client menggantikan fungsi desktop yang selama ini dikenal. Dan ini sangat menghemat biaya operasional perusahaan.

Dengan satu device VCloudPoin :

– 2 dedicated USB mouse and keyboard ports

– Stereo speaker or headphone and microphone ports

– 1 port 100 Mbps Ethernet port

– 1 port – VGA port supporting monitor resolutions as high as 1920×1080

– 2 USB 2.0 ports for attaching USB peripherals

Dan dapat dengan mudah dipasang di belakang layar LCD.

Bandingkan harganya :

– 1 Unit VCloudPoint = Rp. 1.750.000,-

– 1 Unit Layar LCD = Rp. 1.100.000,-

Total – Rp. 2.850.000,- / unit.

VCloudPoint juga sangat mendukung aplikasi grafis, ini yang seringkali menjadi kendala, karena di VCloudPoint digunakan protokol Dynamic Desktop Protocol (DDP) yang sangat mendukung rich media support.

Adapun type S100 adalah type yang paling banyak digunakan saat ini.

Penghematan maksimal bisa dirasakan oleh perusahaan Anda, segera gunakan Vcloudpoint sekarang juga.

Berikut sizing untuk kebutuhan Vcloudpoint:

Kontak kami segera untuk kebutuhan perusahaan / instansi anda : dcmsales@dayaciptamandiri.com.

Taiwan EXPO 12-13 Mei 2017

$
0
0

TAITRA (Kadin Taiwan di Indonesia) bekerjasama dengan APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional) mengadakan kembali TAIWAN EXCELLENCE EXPO 2017.

Kegiatan ini menampilkan berbagai produk unggulan Taiwan, serta  seminar dan trade meeting. Kali ini kembali diadakan di Jakarta Convention Center, pada tanggal  12-13 Mei, 2017 (Jl. Jendral Gatot Subroto, Senayan, Gelora, RT.1/RW.3, Gelora, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270)

Pada kesempatan yang sama, juga diadakan Press Conference TAIWAN IOT Solution for SMART LIVING, dimana Soegiharto Santoso (Hoky) selaku Ketum APTIKNAS juga hadir menyampaikan paparannya.

Peluang industri IoT di Indonesia disampaikan dengan jelas, dan APTIKNAS selalu mendukung berbagai upaya untuk industri IoT di Indonesia.

Hadir juga menyampaikan presentasi solusi terkait IoT dari QNAP dan ADVANTECH Indonesia.

 

 

 

 

 

Asisindo Resmikan Smart City Center di Mangga Dua Square

$
0
0

Asosiasi Sistem Integrator dan Sekuriti Indonesia (ASISINDO) meresmikan SMART CITY yang berlokasi di Mangga Dua Square lantai PB1 dan B1, Jumat (19/5/2017). Area ini terdiri dari 62 kios yang terkoneksi ke dalam satu ruang kontrol berstandard international. Selain itu anggota yang telah tergabung sebagai anggota ASISINDO dapat memanfaatkan fasilitas lainnya seperti ruang pamer, ruang kendali dan ruang rapat. Zona ini dibangun atas kesepakatan bersama pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang bertajuk ‘ASISINDO 1st Management Meeting’ pada bulan Maret 2017 lalu.

Tan Widarno, Ketua Umum ASISINDO menjelaskan “Asosiasi ini akan menjadi asosiasi yang berbeda, dikarenakan bahwa organisasi ini berkomitmen untuk memberikan manfaat nyata kepada para pelaku industri sistem keamanan dengan memberikan win-win solution dalam mengembangkan bisnisnya dengan cara memberikan 62 kios beserta ruang pamer, ruang kontrol dan ruang rapat.”

Area ini merupakan ajang Pameran dan Solusi terkait dengan Program Smart City di Indonesia. Dengan mengunjungi Smart City Center ini maka pengunjung dapat dengan mudah memperoleh solusi dan produk yang sesuai untuk kebutuhan terkait Program Smart City sepanjang tahun untuk membantu kehidupan manusia dalam hal pemanfaatkan teknologi, diarea Smart City Center, juga menyediakan area Training Center dan Public Hall yang dapat digunakan untuk edukasi terkait Program Smart City.

Ir Soegiharto Santoso, Dewan Pembina, Asisindo menuturkan “Kami menyambut baik dukungan dari pemerintah terhadap diresmikannya Smart City Center ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Bpk Rudiantara awalnya direncanakan hadir pada acara kami, namun karena ada halangan maka beliau mengirimkan wakilnya yaitu Bpk Ir. Aidil Chendramata, MM. selaku Direktur Keamanan Informasi Kemen Kominfo RI.”

Pada kesempatan ini telah ditandatangani MoU antara Asisindo dengan APJII yang sangat strategis terutama terkait dengan tren dibidang teknologi seperti IoT, selain itu juga ditandatangani MoU antara Asisindo dengan LSP Komputer terkait dengan sertifikasi profesi dan antara Asisindo dengan APOI (Asosiasi Pebisnis Online Indonesia), juga penandatanganan kerjasama antara Asisindo dengan Aptiknas (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional). “Kerjasama ini tentu diharapkan dapat mempererat kerjasama antara pemain industri, organisasi dan pemerintah,” ujar Soegiharto Santoso selaku Ketua Dewan Pembina Asisindo.

Acara Peresmian dan penandatanganan MoU dihadiri oleh anggota dari seluruh Indonesia dan acara dilanjutkan dengan seminar “Peluang Bisnis di era Smart City” dengan pembicara Prof. Suhono Supangkat, dan “Dampak e-Commerce untuk Pebisnis” dengan pembicara Fajrin dari bukalapak.com  serta “Sales Leadership” dengan pembicara Dedy Budiman.

Keanggotaan ASISINDO

Saat ini terdapat 170 calon anggota yang telah mendaftar dan membayar iuran untuk menjadi anggota resmi ASISINDO, dimana anggota tersebut berasal dari kalangan principle, pebisnis, dan Sistem Integrator (SI) dan masih akan bertambah terus jumlahnya, karena calon anggota di seluruh Indonesia masih ada sekitar 4.000 an pelaku usaha dibidang bisnis industri sistem Integrator dan Sekuriti.

Syarat utama untuk menjadi anggota ASISINDO :

  • Pengusaha dan pelaku bisnis industri sistem Integrator dan Sekuriti
  • Wajib membayar iuran keanggotaan

Dengan adanya program ini, ASISINDO berharap para pelaku bisnis dapat mengurus legalitas usahanya. Dalam waktu dekat, ASISINDO akan menambahkan 262 kios lagi (selama unit masih tersedia) yang akan diberikan kepada para anggotanya secara cuma-cuma, dengan promo bebas biaya sewa selama lima tahun.

Viewing all 2182 articles
Browse latest View live